Kamis, 30 April 2020

Reformasi Pendidikan Khusus

Saya ingat 20 ditambah tahun lalu saat saya memperoleh gelar sarjana saya di Pendidikan Spesial serta seorang rekan saya memperoleh gelar sarjana di pendidikan fundamen menjelaskan pada saya jika ayahnya, seorang kepala sekolah, menjelaskan jika saya kemungkinan jangan menghabiskan waktu saya untuk memperoleh gelar master dalam Pendidikan Spesial. Ia menjelaskan jika Pendidikan Spesial selanjutnya akan menghilang dari pendidikan publik. Saya hampir usai dengan tuan saya pada sekarang jadi saya pikirkan saya harus ambil peluang saya dengan itu, kecuali pilihan apalagi yang saya punyai di saat itu?

Saya mendapatkan pekerjaan Pendidikan Spesial serta mengajar semasa seputar 10 tahun. Terdapat beberapa pasang surut semasa 10 tahun itu, serta pada akhirnya saya putuskan jika saya inginkan perkembangan hingga saya memperoleh sertifikasi serta berubah ke riwayat sekolah menengah. Di titik ini dalam karier saya, saya ingat apa yang disebutkan rekan saya satu dasawarsa lalu serta bertanya-tanya apa saya ada di muka kurva di sekolah tidak memerlukan guru pendidikan spesial, walau 10 tahun selanjutnya. Saya bertanya-tanya apa pekerjaan saya saat ini aman di dalam rumah saya yang baru diketemukan di departemen riwayat.


Yah, saya senang mengajar riwayat, tapi hidup mempunyai langkah lucu sendiri yang tidak sesuai dengan kita serta apa yang kita kehendaki, jadi sesudah satu dasawarsa mengajar riwayat saya dengan cara pribadi mendapatkan pendidikan kelas satu mengenai pemangkasan budget serta pekerjaan saya di hilangkan. Sukurlah, saya datang kembali lagi di Pendidikan Spesial, yakin atau mungkin tidak.

Telah semakin dari dua dasawarsa materi belajar sma semenjak rekan sekolah pascasarjana lama saya menjelaskan pada saya jika keperluan akan guru pendidikan spesial lenyap. Semasa dua dasawarsa awalnya, rekan saya geser dari sekolah pascasarjana ke guru sekolah fundamen jadi asisten kepala sekolah ke kepala sekolah, sama yang dilaksanakan ayahnya. Saya sudah berubah dari sekolah pascasarjana ke guru pendidikan spesial jadi guru riwayat untuk kembali pada guru pendidikan spesial, tidak seperti seseorang yang saya ketahui sudah melakukan. Serta yakin atau mungkin tidak masih banyak pekerjaan pendidikan spesial yang ada saat saya datang disana untuk ke-2 kalinya. Untuk masalah bukti, sebetulnya terdapat beberapa pekerjaan disana sebab ada kekurangan guru pendidikan spesial di 49 dari 50 negara kita. Pikirkan itu... Dua dasawarsa sesudah saya dikasih tahu jika Pendidikan Spesial sudah pergi, serta saya mendapatkan jika mereka belum juga memperoleh guru pendidikan spesial yang cukup.

Maju cepat sekian tahun lagi sampai ini hari serta ada twist baru serta menarik yang memengaruhi Pendidikan Spesial yang disebutkan inklusi penuh. Saat ini inklusi bukan hal baru di sekolah kami. Kenyataannya inklusi mempunyai riwayat panjang yang menarik di sekolah kami.

Enam dasawarsa lalu ada Masalah Mahkamah Agung Brown v. Dewan Pendidikan. Di tahun 1954 undang-undang baru mengenai tanah jadi sekolah yang terpadu untuk semua ras. Empat dekade lalu, undang-undang fundamen Penyandang Disabilitas Pendidikan (IDEA) mulai berlaku serta menolong pastikan jika semakin dari enam juta siswa penyandang cacat mempunyai hak atas pendidikan gratis serta wajar, yang bermakna mereka harus juga dimasukkan dengan populasi pendidikan umum.

Untuk menolong ini berlangsung sekolah membuat Team Rencana serta Peletakan (PPT) yang berjumpa serta mengulas Program Pendidikan Individu (IEP) siswa dan tempatkan siswa dalam penataan pendidikan yang sesuai dengan berdasar keperluan siswa serta hukum. Peletakan harus juga jadi lingkungan yang minimal batasi (LRE). Saya masih ingat profesor perguruan tinggi saya memvisualisasikan lingkungan yang minimal batasi dalam satu narasi pendek jika seorang tidak bawa senapan mesin untuk menjaga seekor lalat. Sebaliknya, seorang cuma akan bawa pemukul lalat untuk menjaga lalat. Dalam kata lain, bila kecacatan seorang anak bisa diatasi di sekolah lingkungan, karena itu anak itu tidak harus dikirim melewati kota atau serta ke sekolah spesial kota lain.

Sekarang, banyak sekolah berupaya melakukan perbaikan mode inklusi ini serta lingkungan yang minimal batasi dengan berubah dari mode parsial jadi mode inklusi penuh. Beberapa sekolah di Distrik Sekolah Los Angeles sudah mengalihkan sejumlah besar siswa mereka dari pusat-pusat pendidikan spesial mereka dalam 3 tahun paling akhir serta ke beberapa sekolah lingkungan dimana mereka seutuhnya diintegrasikan ke kelas-kelas elektif seperti pendidikan jasmani, berkebun serta memasak. Mereka diintegrasikan ke kelas akademik arus penting reguler , tapi umumnya tidak di tingkat yang sama juga dengan pilihan.

Beberapa sekolah Michigan menjelaskan jika ingin menjatuhkan tembok di antara pendidikan umum serta Pendidikan Spesial membuat satu skema dimana siswa akan memperoleh semakin banyak pertolongan saat mereka memerlukannya, serta suport itu tak perlu ada di kelas pendidikan spesial yang terpisah.

Beberapa distrik sekolah di Portland, Oregon sedikit semakin jauh dibanding sekolah Los Angeles yang barusan bawa siswa pendidikan spesial datang dari sekolah spesial serta sekolah Michigan yang barusan mulai coba integrasi penuh beberapa siswa serta hilangkan sejumlah besar ruangan kelas pendidikan spesial.

Jadi sedikit semakin jauh dalam proses Portland membuat studi masalah yang menarik. Banyak orangtua yang awalannya memberikan dukungan ide int

Tidak ada komentar:

Posting Komentar